Senin, 28 Februari 2011

Ailiana Santosa

Saat aku bengong ga ada kerjaan neh, tiba-tiba aku teringat pada kakak kelasku di FK UGM angkatan 94 namanya Ailiana Santosa.. Aku memanggilnya dengan sebutan "Ce Aylie". Aku kangen banget ingin bertemu dengan dia, karena sudah hampir 11 tahun aku ga pernah mendengar kabarnya. Aku mengenang dia dengan segala yang pernah kulalui bersama dia dan aku ga kan mungkin pernah melupakan dia. Aku pertamakali berkenalan di ruang kuliah yang kebetulan karena dia sempat cuti sehingga dia mengambil mata kuliah yang sama denganku. Orangnya cantik, kulitnya putih, rambutnya halus, lembut dan baik hati.. Dia sudah menikah dengan dokter juga, kakak kelas kami namanya Nawi.. Suaminya baik dan tentunya pintar sama dengan ce Aylie, sungguh pasangan serasi yang bisa bikin iri hehe.. Entahlah sejak pertama kali berkenalan, aku sudah merasa sangat cocok dan nyaman berteman dengannya. Seperti sudah mengenal dia sejak lama. Diapun merasakan hal yang sama sehingga akhirnya kita sering duduk berdampingan diruang kuliah, makan bareng, saling curhat atau sekedar jalan-jalan. Dia banyak membantuku dalam hal mata kuliah karena dia mang pintar, suka meminjamkan catatan dan bukunya kepadaku yang sampai sekarang ada beberapa yang masih tertinggal di aku hehe dan keberhasilan Karya Tulis Ilmiahku sebagai syarat lulus Sarjana tidak terlepas dari bantuan ce Aylie dan suaminya yang besar terhadapku. Ce Aylie ga berhenti menyemangati aku saat aku bosan mengerjakan KTI, dia juga memberikan ide-ide untuk kesempurnaan tulisanku yang akhirnya aku mampu menyelesaikannya dan lulus dengan nilai memuaskan.. Aku sangat berterimakasih atas bantuan mereka. Meskipun ce Aylie lulus 6 bulan lebih cepat dari aku tapi program Koassistensi praktek yang harus dijalani 2 tahun di RS setelah Sarjana, tak jarang mempertemukan kita dalam satu stase. Aku sungguh merasa sangat terbantu karena ia sering mengajari aku, dan aku sungguh merasa memiliki kakak yang melindungi dan membantu aku, dan karena sering bersama terkadang ada yang mengatakan kita kembar atau adik kakak hehe. Dan aku sangat senang mendengarnya artinya aku cantik juga dong hehe.. Ingatanku dan kenangan tentang ce Aylie yang begitu kuat membuatku secara tak sadar mencari info melalui bang Google dengan kata kunci ailiana santosa.. Ahaaaaaaaa.. Aku menemukan nama Ailiana Santosa dengan alamat emailnya, dan aku yakin Ailiana Santosa ga akan ada duanya. Wooooow, ternyata dia sekarang menjadi Staf di bagian Epidemiologi Universitas di Swedia.. Rasanya aku ga kaget, karena Ce Aylie pasti sukses karena kepintarannya.. Akhirnya aku iseng email, untuk meyakinkan apakah benar itu adalah Ce Aylieku.. Hiks hiks aku menangis terharu, bahagia saat dapat balasan bahwa dia benar ce Aylieku.. Ternyata dia mendapat beasiswa untuk S3, dan sambil research dia juga bekerja sebagai staf disana dan sudah berlangsung 3 tahun.. Wahhh,, Aku senang bangeeeet mendengarnya.. Ehm, sungguh tak terduga aku menemukan ce Aylie dan bisa berkomunikasi dengan dia lagi.. Dan kita akan saling berjanji untuk saling mengabarkan satu dengan yang lain. Ohhh, Terimakasih Tuhan, Engkau telah mempertemukan aku dengan ce Aylie meskipun hanya lewat Yahoo Messenger. Semoga persahabatanku dengan ce Aylie ga pernah terputus lagi.. Amin

Jumat, 18 Februari 2011

Mobil L 300

18 Februari 2011 pukul 10.10, aku tiba di bandara Brang Biji Sumbawa Besar dari Mataram menggunakan pesawat IAT. Sampai diruang kedatangan, supirku sudah datang menjemputku dengan mobil Mitsubishi Pick Up L-300 yang biasa digunakannya untuk mengantar semen, kapur atau besi pesanan pelanggan ditoko orangtuaku. Eh, saat aku hendak naik mobil, tiba-tiba aku ditegur seseorang yang mengenalku tapi aku sendiri merasa tidak mengenalnya, "Wah, dr Selvi mau juga ya dijemput naik mobil barang?" Aku kaget kenapa juga dia harus berkomentar seperti itu, apa salah atau apa aneh aku naik L-300? Apa dia berpikir aku ga pantas naik L-300 karena aku seorang dokter. Tapi aku menjawabnya dengan tenang,"Karena mobil L-300 ini yang membiayai saya menjadi dokter,pak. Jadi ga ada alasan saya ga mau naik mobil barang ini." Dia terdiam, lalu aku meninggalkannya pulang kerumah. Sungguuuuuh, tidak ada sedikitpun perasaan risih dalam hatiku karena aku yang dokter naik mobil yang kondisinya memang untuk angkat barang, mereka semua ga kan pernah tau dan ga akan pernah bisa merasakan bahwa aku justru merasa sangat bangga naik mobil ini karena mobil barang ini memiliki andil menjadikanku seorang Dokter.. Terimakasih L-300 yang meskipun sering ngadat dan memang sudah tua tapi selama ini telah setia menemani mama bapakku menjalani usahanya jualan bahan bangunan ditoko..

Kamis, 17 Februari 2011

Miss Blender "Esther"


Esther Action....
Namanya Esther, anak Ce Nie yang kedua, umurnya 5tahun, sekolahnya TK B di Happy Holy Kids Depok.. Ponakanku yang satu ini cantik deh, rambutnya hitam dan panjang, matanya belo dihiasi bulu mata yang lentik,tebal dan panjang, kalo dia tertawa giginya putih,sehat dan rapi hehe.. Bukan karena ponakanku loh makanya ku puji tapi mang karena nyatanya dia imuuuuut bangeet. Hobbynya adalah.. 
  • Koleksi blender.. Satu hal yang paling diminati adalah blender.. Aku heran kenapa Esther suka banget ama blender, kog bukan boneka atau mainan apalah.. Kalo melihat blender yang dipajang, matanya tuuuh langsung membelalak trus pasang tampang mupeng (muka pengen) hehe.. Mungkin sama kali kayak aku yang matanya "ijo" kalo melihat Paul Frank hehe.. Dia memiliki koleksi blender mainan 10buah, blender yang asli 5buah. Mama dan cecenya memberi sebutan "Miss Blender." Selain itu dia juga suka alat-alat masak lainnya seperti mixer, panci, dll. Persiapan jadi Chef terkenal ya, Esther hehe..
  • Love and Berry di Time Zone itu permainan favoritnya hehe. Meskipun dia masih belum mengerti memadukan baju, sepatu yang cocok dengan suasana tempat dance Love and Berry tapi Esthernya tabraaaak aja sesuka hatinya.. Koleksi kartunya banyaaaak bgeeet loh..
  • Berenang dan makan indomie.. Dia bisa berenang loh meskipun jaraknya pendeeeek,, mau berenang 3xsehari aja pasti ga kan nolak hehe. Makan indomie waaah jangan ditanya, karena itu makanan favoritenya dan ga ada bosan-bosannya.. Idiiiih, Esther kayak anak kost-kost an aja hehe..
Indomie..... seleraku... hehe

Berenang yuuukk

    Cheeessseeee... Jepreeet
      Hubunganku dengan dia sangat dekat, setiap dia ke Sumbawa atau aku yang ke Surabaya, dia selalu tidur denganku. Dia perhatian, suka nelpon ngabsen kita-kita yang ada di Surabaya maupun Sumbawa hehe. Oh ya, dia tomboy sukanya pake baju gede (maksudnya kaos) dan celana pendek/panjang, ga suka pake rok. Tapi kalo mau liat dia feminim harus setiap hari kamis saat dia ke sekolah, karena setiap kamis peraturan sekolah mewajibkan muridnya memakai baju batik, terpaksa deeeeh Esther memakai terusan batik hehe. Hampir lupaaa, dia pernah ikut lomba model di TK nya loh, dapat juara II hehe.. Pede amaaat.. Bisa bayangkan ga dia berlenggak- lengkok dipanggung?? Wahh, yang pasti seru yaa. Eehm, semua orang yang melihat dia pasti gemaaaaas dan pingin menggodanya karena wajahnya sangat lucu apalagi dia pintar ngomong hehe. Aku yakin kalo kamu-kamu melihatnya pasti gemes juga hehe. Esther..Esther..

      Selasa, 15 Februari 2011

      Pancake Pisang Celcius

      Nyam..nyam..aku suka pisang. Mau dibuat masakan apa aja asal dari pisang, aku pasti suka (pisang goreng, roti pisang, pisang bakar, kolak pisang, puding pisang dll). Dulu waktu aku masih SD, pisang untuk sembahyang besok, ku makan tanpa minta ijin dulu hehe, akhirnya aku kena marah ama mama katanya,"Pisang masih pakat (masih agak mentah dan keras) saja dimakan." Lain lagi kata ce Nie, pisang busuk aja mungkin dimakan juga hehe. Bisaaaa aja hehe.. Nah, saat jalan-jalan ke Centro, kakakku berbelanja sebanyak 300rb dapat gratis makan Pancake pisang di Celcius lho hehe.. Aku deh yang menikmatinya.. Lezaaaaaaaat bgeeeeet loh, apalagi ada ice cream diatas pancakenya.. Maknyuuus.. Jadi buat kamu-kamu yang suka pancake pisang, cobain yaaaaaa pancake yang satu ini di Celcius.

      Senin, 14 Februari 2011

      Sepatu Converse

      Sekitar bulan Juli 2010 saat membaca majalah Dress Code yang covernya Laura Basuki, di satu halaman aku melihat seorang model memakai sepatu converse motif kotak-kotak merah, menurutku cantik banget dan aku pengeeen memilikinya.. Aku minta tolong ce Ling untuk mencarikannya di Mall Surabaya, namun sepatu itu tidak ditemukan di Mall-mall Surabaya dan akhirnya aku terpaksa melupakan keinginanku hiks hiks. Sampai beberapa bulan kemudian ketika aku berjalan-jalan ke Pasific Palace setelah mengikuti acara konggres, aku menemukan Sepatu Converse di Planet Spor tapiiii sedih bangeeeeet karena ternyata sepatu itu tinggal  ukuran 8 alias 39 (sedangkan kakiku ukuran 38).. Tapi aku tetap mencoba sepatu itu meskipun aku tau ukurannya ga sesuai dengan kakiku karena rasa penasaranku aja.. Dan apa yang terjadi saudara-saudara?? Sepatu itu sangat paaas dikakiku hehe.. Akhirnya tanpa membuang-buang waktu aku langsung membayarnya he he.. Wah, ini yang namanya jodoh.. Sekian lama diburu ga ketemu eeeeeh akhirnya dapaat juga sepatu impianku hehe. Seneeeeengnya hatiku.. Thank's God..Tiada yang Mustahil bagiMu..

      Senin, 07 Februari 2011

      Alamaaaakk....

      Kejadian ini terjadi sabtu kemarin. Berawal ketika aku menerima sms dari tukang Siomay Bandung langgananku yang menanyakan apakah aku ada dipuskesmas, karena dia ingin mencoba berjualan disana. Aku menjawabnya bahwa aku akan datang, dan mempersilahkan dia ke Puskesmas. Sejenak aku tidak memikirkannya lagi, karena aku harus mengurus surat perpanjangan ijin praktekku di Dinas Kesehatan dan mengambil setoran IDI dokter-dokter PNS di bendahara. Dan menjadi semakin lama lagi urusannya karena paman dan bibiku kena penyakit Chikungunya dan aku harus memeriksanya, kemudian berlanjut ke rumah bunda Eka yang harus disuntik karena sakit Demam Tyfoid, sehingga aku tidak sempat kembali ke PKMS. Aku melupakan HPku didalam mobil sehingga tidak mengetahui ada telpon dan sms masuk dari teman di PKMS yang isinya berbunyi, "Siomaynya sudah dibayar dengan memakai uang loket sementara, Vi." Haaaaa??? Tentu saja aku kaget karena ternyata staf PKMS berpresepsi bahwa aku yang memanggil tukang siomay dan mentraktir mereka semua. Padahal aku merasa tidak pernah mengatakan ke tukang siomay bahwa aku akan membayarkan mereka, dan anehnya kenapa tukang siomaynya ga memberitahu mereka bahwa aku tidak menitip pesan apa-apa ke dia, karena dia sendiri yang berinisyatif untuk datang.. Mungkin karena salah satu kebiasaanku bila memiliki rezeki, berbagi berkat dengan orang di Puskesmas dengan mendatangkan tukang siomay. Jadi anggapan mereka setiap tukang siomay datang, itu berarti dr Selvi yang traktir hehe. Alamaaaaaaak,, kejadian aneh-aneh lucu hehe. Tapi ya sudahlah, aku tidak memperpanjang urusan ini. Aku juga senang dan bahagia bila bisa berbagi berkat dengan mereka yang selalu mendukung aku dan sangat baik padaku.. Dan aku berjanji pasti akan mengganti uang pinjaman itu hehe.. 

      Tuhan..tolooong

      Saat pasienku kakek dan nenek umur 70 thn dan 67 thn masuk, perasaan ibaku muncul karena mereka datang berdua tanpa ditemani oleh anak ataupun cucunya. Rupanya si kakek yang sakit, beliau mengeluh demam sejak seminggu yang lalu, disertai mual, muntah, nyeri perut, pusing, lemas, dan nafsu makan tidak ada. Aku memeriksa kakeknya dengan berhati-hati. Aku menduga kakek menderita Demam Tyfoid. Pemeriksaan laboratorium kusarankan untuk diagnosa pastinya, tapi neneknya menolak dan meminta aku memberikan obat saja. Aku tidak bisa memaksa mereka, akhirnya aku menyiapkan obat antibiotik, penurun panas, muntah dan vitamin. Aku menerangkan aturan minum obat yang benar dan menjelaskan pantangan yang harus dihindari. Saat tiba pembayarannya dan belum sempat aku mengatakan berapa yang harus dibayar, nenek itu mengeluarkan gumpalan uang yang lusuh terdiri dari uang seribuan dan logam ratusan dari lipatan kain diperutnya. Dengan wajah yang sedih dia meminta maaf hanya bisa membayarku seadanya. Hatiku sedih banget dan sangat tersentuh. Aku bisa melihat kepedihan dan kesedihan dimata nenek dan kakek itu. Sehari-harinya mereka berdua berjualan kue dijalan-jalan, dan pekerjaan itu jadi terhenti karena kakek sakit akibat kelelahan. Ingin dibawa ke dokter tapi belum memiliki uang yang cukup. Nenek harus mengurus kakek sendirian karena mereka tidak memiliki anak maupun keluarga. Aku sungguh tidak tega melihatnya, aku menolak uang itu dan mengembalikan pada nenek serta menambahkan seikhlasnya, berharap uang itu bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya. Nenek dan kakek itu menangis, mengambil tanganku dan menciumnya dan mengucapkan terimakasih.. Aku ikut menangis, dalam hati berdoa untuk kesembuhan kakeknya serta selalu dalam perlindungan dan pertolongan Tuhan. Sebelum nenek dan kakek itu pulang, aku menyampaikan bahwa bila kakek masih sakit beliau boleh datang kembali untuk kontrol. Aku berjanji akan berusaha membantu semampu aku. Tetapi segalanya kuserahkan kepada Tabib yang Ajaib yaitu Tuhan yang Maha Baik.. Karena Dia akan selalu menolong umat yang berseru memohon pertolongan padaNya. Amin.
      (Ironis..Disatu sisi begitu banyak orang mampu, tetapi sengaja membuang uang untuk hal-hal yang bisa merusak kesehatannya (minum minuman keras, menggunakan narkotik, merokok dsbnya), tetapi disisi sisi lain ada orang yang sangat ingin sehat namun tak mampu berobat karena tidak memiliki uang).

      Sabtu, 05 Februari 2011

      Sabtu, 5 Februari 2011

      Hari ini aku praktek jam 17.00-23.00, pulangnya lebih cepat dari biasanya. Pasti ada aja hal-hal unik yang terjadi selama melayani pasien. Seperti ini, ada pasien Tn. M, 65 tahun membawa istrinya berobat dengan Vertigo, dia bercerita bahwa sebelum ketempatku dia pergi ke praktek salah satu temen sejawatku untuk menanyakan "Apakah dr Selvi ada di Sumbawa? Apakah dr Selvi praktek?" Teman sejawatku menjawab, bahwa aku ada di Sumbawa dan tentunya praktek juga. Mendengar jawaban itu Tn. M berkata bahwa dia akan segera ke praktekku aja dan andaikan aku ga praktek, dia akan kembali ke praktek temen sejawatku untuk berobat..(Aduuuh, si bapak bisaa aja, masak ke praktek temenku hanya untuk menanyakan aku praktek apa ga, trus ngaaaciiiir pergi. Uuuuh, semoga aja temenku ga tersinggung dengan sikap pasienku ini hehe).
      Nah, si pasien kecilku namanya Adira umur 4 tahun, datang-datang bisa-bisanya langsung protes kenapa mobilku kotor dan belum dicuci hehe.. Iih nih anak, kecil-kecil trus dalam keadaan sakit sempet2nya komentarin mobilku yang kotor kena ujan hehe.. Ibunya kaget, bukan karena isi komentarnya tapi karena teryata sejak pagi Adira yang demam tinggi tiba2 jadi pendiam dan ga bicara sedikitpun juga, kalau ditanya hanya mengangguk dan menggeleng (padahal biasanya cerewet), bikin ibunya panik karena merasa anaknya sakit parah hehe. Tapi kog bisanya saat masuk dipraktekku kembali cerewet lagi.. "Wah, Adira demam jangan-jangan karena kangen dr Selvi, kog sekarang demamnya turun dan keliatannya udah mulai sehat, buktinya jadi banyak omong lagi," kata mamanya hehe.. Bisa aja si ibu.. Tapi biaaaaaaar dah, terseraaah Adira deh mau protes mobil bu dokter kotor atau apapun juga yang penting Adira cepet sembuh dan ceria lagi ya he he.

      Kamis, 03 Februari 2011

      Manaaaa Dokternya,,, ???

      Cuaca agak sedikit mendung sore ini, tapi aku dah siap ke praktek yang berada disamping rumahku. Aku mengenakan kaos putih bercorak biru dengan rok jeans selutut, rambut kuikat ekor kuda hehe.. Pake bedak tipis-tipis dan lipstik. Emang sih, aku ga pernah berpenampilan heboh alias norak, aku lebih memilih berpakaian santai (kaos+rok atau kaos+celana 7/8) dan make up cuman lipstik doang hehe. Sehingga banyak pasien memberi komentar, "Dr Selvi, kog ga pernah pake jas dokter?" Atau "Kalo dr Selvi praktek ga pernah pake baju putih kayak dokter lain ya?" Aku biasanya menjawab,"Kalo pake baju putih, pasien anak-anak langsung menangis sebelum masuk ruangan saya tetapi kalau penampilan saya seperti sekarang ini, pasien anak yang ga sakitpun minta diperiksa haha.." Sore ini praktekku berjalan seperti biasa, sampai saat masuk seorang ibu umur 48 tahun dari luar kota Sumbawa dengan keluhan nyeri dilutut, bengkak dan sulit ditekuk. Aku berusaha menggali apa keluhan yang dirasakan ibunya serta riwayat penyakit yang pernah dialaminya, kemudian pemeriksaan fisik kulakukan. Setelah selesai, aku memberikan obat lalu menerangkan aturan minumnya kepada ibu tsb. Terakhir sebelum ibunya meninggalkan praktekku, aku bertanya,"Adakah keterangan yang saya berikan kurang jelas? Atau adakah hal yang ingin ia tanyakan?" Tapiiiiiii, sungguh tak kusangka dan kuduga yang ibunya tanyakan adalah.."Mana dokternya,mbak?" (Weleeeeh..weleeh, uda selesai diperiksa kog baru nanya mana dokternya). Dia nampak kaget dan keliatan setengah ga percaya, aku adalah dokternya. Rupanya dia mengira aku asistennya dr Selvi, dan dia membayangkan yang namanya dr Selvi uda senior, tinggi besar, tua, dan dah punya anak ha ha ha ha.. Ampuuuuun dah, rasanya kejadian ini lucuuu banget.. Apa aku mang ga punya tampang dokter? Atau karena penampilanku terlalu santai? Atau aku terlalu imut untuk menjadi dokter ha ha ha.. Kasiiiiiin deh gueeee..
       
      My World Design by: Yanmie at Permata Hatiku