Rabu, 26 Januari 2011

God is Good

Hari ini aku ga praktek karena merasa kurang enak badan dan sedikit pusing, mungkin aku terlalu kelelahan karena pagi ke Puskesmas hingga siang, sore pukul 17:00 praktek sampai tengah malam. Tiba-tiba aku terbangun kaget dari tempat tidur, teringat pasienku yang ku duga terkena penyakit "Bell's Palsy". Dua hari yang lalu seorang laki-laki, 44 tahun, datang ke praktekku dengan keluhan mata kirinya tidak bisa menutup sejak 5hari yang lalu. Sebelumnya beliau pernah berobat di dokter umum lainnya dan diberikan obat anti virus, penghilang rasa sakit dan Vitamin. Tetapi menurut beliau tidak ada perubahan. Aku mulai mengukur tekanan darahnya, melakukan pemeriksaan fisik sambil bertanya apakah ada keluhan lain yang dirasakannya serta riwayat penyakit yang pernah diderita beliau sebelumnya. Aku menemukan kurangnya sensasi pada wajahnya yang sebelah kiri, hidung sebelah kirinya tidak ikut bergerak, saat tersenyum bibirnya yang sebelah kiri juga tidak bergerak. Tidak ada riwayat stroke, tekanan darah tinggi, kencing manis ataupun cholesterol sebelumnya. Aku menyimpulkan beliau terkena "Bell's Palsy" yaitu penyakit kelumpuhan syaraf ke 7 yaitu nervus facialis, aku mengingatkan beliau untuk menghindari menggunakan kipas angin langsung mengenai muka, memakai kaca mata saat bepergian, dan melatih otot mata, wajah dengan fisioterapi. Aku memberikan obat golongan Kortikosteroid, penghilang rasa sakit dan vitamin syaraf. Aku memintanya untuk bersabar karena penyembuhannya membutuhkan waktu yang agak lama, mengingatkannya berdoa dulu sebelum minum obat dan kontrol 3hari untuk melihat perubahannya.. Naaaaah, yang membuat aku kaget, karena tiba2 teringat ada hal yang belum kusampaikan padanya dan aku segera mengambil HP dan menelponnya. Terdengar suara diseberang sana mengatakan "Halo", ternyata beliau sendiri yang menerima, langsung kusampaikan ada hal penting yang kemarin sempat terlewatkan. Aku menyarankan saat beliau tidur, matanya ditutup dengan perban jangan terlalu rapat dan diplester agar menghindari masuknya debu atau binatang karena matanya belum bisa menutup.. Tapi alangkah senengnya aku mendengar, bahwa mata kiri beliau ternyata sudah bisa tertutup, hidungnya sudah mulai bisa digerakkan, hanya mulut yang dirasakan belum begitu sempurna. Katanya, "Perubahannya sangat besar dokter, saya senang sekali mata saya sudah bisa menutup lagi. Terima kasih, dokter. Saya sudah bilang dengan istri saya, memang hanya dr Selvi yang bisa menyembuhkan saya." Aku menjawab,"Saya ikut senang mendengar perubahan baiknya, pak. Ini semua karena Tuhan yang menyembuhkan bapak. Saya hanyalah perpanjangan tanganNya. Jadi bapak harus bersyukur kepada Tuhan karena penyakit bapak sudah membaik." Terima kasih banyak, dokter. Saya bersyukur sekali. Aku menutup pembicaraan dengan mengingatkannya untuk kontrol saat obat habis.. Ahhhh, Thank's God for Your Kindness.. Aku sadar tanpa Campur TanganMu aku bukanlah siapa-siapa.

0 komentar:

Posting Komentar

 
My World Design by: Yanmie at Permata Hatiku